Analisi Elemen Jurnalistik berita online

Kompas.com Regional Air Terjun Kapas Biru di Lumajang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka Kompas.com, 16 Juli 2024, 21:43 WIB Baca di App Dini Daniswari Editor Lihat Foto KOMPAS.com - Air Terjun Kapas Biru merupakan salah satu air terjun yang terdapat di Kabupaten Lumajang. Air Terjun Kapas Biru terletak di Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Tempat wisata dengan pemandangan alam tersebut cocok untuk Anda yang menyukai wisata alam. Air Terjun Kapas Biru Daya Tarik Air Terjun Kapas Biru Air Terjun Kapas Biru memiliki aliran air berwarna putih yang dilihat dari kejauhan seperti kapas. Karena hal tersebut, air terjun dinamakan Kapas Biru. Pemandangan air terjun dengan ketinggian sekitar 20 meter ini sangat memukau dengan tebing menjulang tinggi di sekitarnya. Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ Perjalanan menuju Air Terjun Kapas Biru dari area parkir wisata cukup mudah. Libur Hari Lahir Pancasila, Obyek Wisata di Banyumas Tawarkan Tiket Promo Artikel Kompas.id Tidak ada tanjakan atau turunan secara ekstrem untuk perjalanan yang memakan waktu tidak sampai satu jam tersebut. Pengunjung hanya akan melalui jalur anak tangga dengan ketinggian sekitar 5 meter yang cukup mendebarkan, terutama untuk pengunjung yang takut ketinggian. Baca juga: Air Terjun Kapas Biru Lumajang yang Berselimut Kabut, Bagai di Negeri Khayangan Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ Setelah menyusuri jalan setapak, pengunjung akan tiba di Air Terjun Kapas Biru yang berada di ujung lembah. tempat tersebut dapat menjadi spot foto dengan latar belakang air terjun maupun kabut yang menyerupai tirai hingga seolah berada di negeri khayangan. Aliran air terjun akan mengalir melalui sungai yang juga dapat dijadikan sebagai spot foto dan bermain.

ChatGPT
Air Terjun Kapas Biru adalah salah satu destinasi wisata alam di Kabupaten Lumajang, tepatnya di Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Jawa Timur. Air terjun ini memiliki daya tarik utama berupa aliran air berwarna putih yang menyerupai kapas dari kejauhan, sehingga dinamakan Kapas Biru. Dengan ketinggian sekitar 20 meter dan tebing tinggi yang mengelilinginya, pemandangan di tempat ini sangat memukau.

Akses menuju air terjun cukup mudah dan tidak memerlukan perjalanan ekstrem. Pengunjung hanya perlu melewati jalur anak tangga setinggi sekitar 5 meter. Setelah itu, mereka akan tiba di ujung lembah di mana air terjun berada, menciptakan pemandangan yang sangat cocok untuk spot foto, terutama dengan latar belakang kabut yang menyerupai tirai. Selain itu, aliran air dari air terjun ini juga membentuk sungai yang dapat dijadikan spot foto dan tempat bermain.

Untuk informasi lebih detail mengenai harga tiket dan jam buka, biasanya informasi ini tersedia di situs resmi atau media sosial terkait destinasi wisata tersebut.

Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) mengategorikan kecubung sebagai bahan alami yang beracun. Kecubung yang mempunyai sifat psikoaktif atau dapat mengubah perilaku, sehingga sudah tidak termasuk obat tradisional. Hal tersebut dikatakan Ketua PDPOTJI Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si menanggapi puluhan orang yang keracunan kecubung di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) beberapa hari lalu. “Sekarang ini, kecubung tidak dianjurkan lagi sebagai obat tradisional dan digolongkan sebagai tanaman beracun,” ujar Inggrid, dikutip dari Antara, Senin (15/7/2024).
Penggunaan kecubung sesuai medis Meski kecubung disebut sebagai bahan beracun dan bukan obat tradisional, bukan berarti kecubung tidak mempunyai manfaat. Inggrid mengatakan, tanaman dengan bentuk mirip terompet tersebut dapat digunakan sebagai obat untuk meningkatkan stamina. Manfaat lain dari kecubung adalah untuk meredakan nyeri pada bagian tubuh tertentu. Kendati kecubung punya khasiat untuk kesehatan, Inggrid mewanti-wanti agar tumbuhan ini tidak sembarangan dikonsumsi atau digunakan. Pasalnya, efek samping kecubung berpotensi menyebabkan gangguan denyut nadi, halusinasi, hingga kematian jika seseorang tidak kuat dengan efek samping tumbuhan ini. “Efek dan durasinya itu bisa berbeda-beda pada setiap orang. Jadi, walaupun tidak diminum dan hanya ditempel, pada beberapa orang bisa menimbulkan psikoaktif. Ini yang berbahaya,” jelas dia. Baca juga: Unggahan Viral Efek Makan Kecubung, Jangan Anggap Lucu, Ini Bahayanya! Penyalahgunaan kecubung Lebih lanjut, Inggrid menerangkan, beberapa orang nekat mengonsumsi kecubung karena muncul perasaan ingin mencoba dan kecanduan. Sebagai contoh, kecubung kerap dikonsumsi saat kondisi emosi seseorang tidak stabil. Kecubung kemudian dijadikan pelarian dari rasa stres atau depresi. Menurut Inggrid, rasa ingin tahu yang muncul saat mengonsumsi kecubung sama dengan perasaan ketika seseorang merasakan narkoba, rokok, atau obat keras. “Alasan orang mencoba kecubung biasanya orang dengan kondisi emosi atau mental yang labil, misalnya anak muda dan remaja,” kata Inggrid.

Berita di atas mengandung beberapa unsur jurnalistik yaitu : 
1.Fakta dan Informasi Penting : - Kecubung tergolong bahan alami beracun oleh Perhimpunan Dokter Pengembangan Pengobatan Tradisional Cina Indonesia (PDPOTJI).
 – Kecubung mempunyai sifat psikoaktif dan tidak lagi dimasukkan dalam pengobatan tradisional.
 – Peristiwa keracunan batu kecubung di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan menjadi latar pemberitaan tersebut.
 2. Sumber Informasi : – Ketua PDPOTJI, Dr.
 (Cand.) Dr. Ingrid Tania MA menjadi sumber informasi utama  tentang bahaya batu kecubung.
 – Sumber dikutip dari  sumber berita terpercaya Antara.
 3. Kutipan Langsung : - Berikut kutipan langsung dari Dr.
 Ingrid Tania  menjelaskan  bahaya dan kegunaan kecubung: “Saat ini kecubung tidak dianjurkan untuk pengobatan tradisional dan tergolong tanaman beracun,”  lebih lanjut menjelaskan efek samping kecubung.
 4. Analisis dan Penjelasan : - Artikel menjelaskan mengapa kecubung tidak lagi direkomendasikan sebagai obat tradisional.
 – Menjelaskan manfaat medis dari batu kecubung, meskipun tergolong bahan berbahaya, dengan peringatan tentang efek sampingnya.
 – Analisis  penyalahgunaan batu kecubung oleh orang-orang dengan kondisi emosi atau mental yang tidak stabil.
 5. Konsekuensi dan Resiko : - Deskripsi efek samping berbahaya dari batu kecubung, termasuk gangguan denyut nadi, halusinasi, dan kemungkinan kematian.
 – Penjelasan  mengapa batu kecubung  menyebabkan kecanduan dan penyalahgunaan.
 

Postingan populer dari blog ini

Berita Online

Jurnalisme Warga ( Jurnalistik Online )